Dua Fakta Baru Tenggelamnya Kapal Titanic
WritingSkills.web.id - Tenggelamnya kapal Titanic menarik perhatian dunia saat itu. Kapal yang fenomenal pada masa itu, simbol revolusi industri, tenggelam di samudera Atlantik Utara pada 14 April 1912, pada pukul 11.40 malam. Kapal Titanic yang dibuat di Irlandia itu sebenarnya dirancang mirip dengan kapal perang. Tapi, secanggih kapal perang manapun, tidak akan mampu menandingi keganasan alam yang saat itu dialami kapal Titanic.
Kondisi alam yang tidak biasa pada malam itu membuat kapal yang dipercaya tidak bisa tenggelam itu terbelah menjadi dua bagian dan karam. Lebih dari 1.500 orang tewas, sementara yang berhasil selamat sekitar 700 orang. Mereka yang selamat adalah wanita dan anak-anak serta sisanya adalah para pria yang naik sekoci.
Sekarang, banyak teori tentang bagaimana kapal semegah dan semewah Titanic bisa tenggelam. Tapi, dari banyak pertanyaan tentang bagaimana Titanic tenggelam, dua pertanyaan besar berhasil diungkap:
Saat nahas itu, malam sangat cerah, cuaca normal tidak ada badai. Tapi satu hal, tidak ada cahaya bulan yang membantu kru kapal melihat keadaan di luar kapal. Bongkahan es raksasa yang sudah masuk dalam jalur pelayaran Titanic tanpa disadari para kru kapal sudah dekat. Bahkan Kapal Titanic saat itu tepat berada di atas bongkahan-bongkahan es.
Penyebabnya adalah banyaknya refraksi sehingga menyebabkan ilusi optik atau fatamorgana yang membuat awak kapal melihat sesuatu tidak sama dengan yang sebenarnya. Horizon menjadi terlihat lebih tinggi dari keadaan sebenarnya, ditambah dengan tidak adanya bulan dan cahaya bintang membuat bongkahan es yang banyak bahkan tidak terlihat sama sekali. Penyebab refraksi diyakini adalah bertemunya arus dingin Labrador dan arus hangat Gulf Stream yang saat itu kebetulan adalah wilayah yang dimasuki oleh kapal Titanic. Diyakini Titanic karam di dalam arus dingin Labrador.
Saat kedua kru yang berada di luar sadar adanya bongkahan es di jalur kapal, kru kemudi kapal berhasil melakukan manuver untuk menghindar bongkahan es di depan. Namun, bongkahan es yang tersembunyi di bawah laut merobek salah satu sisi lambung kapal. Hancurnya enam kompartmen (dari enam belas kompartmen kapal Titanic) sekaligus sangat tidak biasa dalam kecelakaan kapal. Itulah yang membuat air masuk ke dalam lambung kapal, dan membuat kapal terbelah menjadi dua bagian di tengah, sebelum akhirnya karam di samudera Atlantik Utara.
The Californian adalah kapal tanker yang juga terjebak dalam bongkahan es di perairan Atlantik Utara. Saat itu jarak Titanic dan The Californian cukup dekat. The Californian telah mengirim pesan kepada kapal-kapal lain tentang adanya bongkahan es. Titanic pun mendapat pesan itu tapi Kapten Smith memutuskan untuk meneruskan perjalanan, bahkan melaju dengan kecepatan penuh sekitar 22 knot (kecepatan maksimum Titanic adalah 23 knot). Pertimbangan dan alasan Kapten Smith melanjutkan perjalanan adalah saat itu cuaca cerah. Kapten Smith yakin saat cuaca cerah bahkan bongkahan es pun tidak akan membahayakan kapal yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, awak kapal The Californian memang melihat sebuah kapal. Tapi dari pengakuan sang kapten, Stanley Lord, kapal yang mereka lihat adalah kapal tanker, bukan Titanic atau kapal bermuatan penumpang lainnya. Fakta menunjukkan bahwa ilusi optiklah yang membuat awak kapal The Californian mengira bahwa kapal yang mereka lihat bukanlah kapal Titanic. Pertemuan arus dingin Labrador dan arus hangat Gulf Stream membuat fatamorgana.
Sesaat sebelum Titanic karam, saat kepanikan terjadi, Kapten Smith memutuskan untuk memberikan kode morse karena mengira ada cahaya lampu yang berasal dari kapal lain dari kejauhan, yaitu dari kapal The Californian. Begitu juga kru The Californian, mereka awalnya mengira ada kapal lain yang memberikan kode morse. Tapi, pada akhirnya baik Titanic maupun The Californian mengira cahaya itu bukanlah cahaya lampu dari sebuah kapal. Cerahnya cuaca dan banyaknya cahaya bintang yang berkedip-kedip membuat kedua awak kapal mengira bahwa kode morse adalah fenomena cahaya dari kejauhan. Kapal The Californian pun tidak datang untuk memberikan pertolongan.
Andai saja kapal The Californian datang menolong, korban tewas bisa diminimalkan. Ratusan orang termasuk penumpang dan kru kapal Titanic tewas terapung kedinginan di antara puing-puing kapal, di perairan Atlantik Utara yang sangat dingin. Suhu air laut saat itu sekitar -2° Celsius.
Bukti yang sudah terungkap ini mengungkap fakta tenggelamnya kapal Titanic adalah karena faktor keganasan alam, bukan karena faktor kesalahan manusia (human error).
Kondisi alam yang tidak biasa pada malam itu membuat kapal yang dipercaya tidak bisa tenggelam itu terbelah menjadi dua bagian dan karam. Lebih dari 1.500 orang tewas, sementara yang berhasil selamat sekitar 700 orang. Mereka yang selamat adalah wanita dan anak-anak serta sisanya adalah para pria yang naik sekoci.
Sekarang, banyak teori tentang bagaimana kapal semegah dan semewah Titanic bisa tenggelam. Tapi, dari banyak pertanyaan tentang bagaimana Titanic tenggelam, dua pertanyaan besar berhasil diungkap:
- Apakah yang menyebabkan dua kru kapal yang bertugas melihat keadaan di luar tidak mampu melihat bongkahan es raksasa?
- Mengapa kapal Titanic tidak ditolong oleh kapal lain yang berjarak cukup dekat yaitu kapal The Californian?
Bongkahan Es Raksasa Tidak Terlihat oleh Kru Kapal Titanic
Apakah yang menyebabkan dua kru kapal yang bertugas melihat keadaan di luar tidak mampu melihat bongkahan es raksasa?Saat nahas itu, malam sangat cerah, cuaca normal tidak ada badai. Tapi satu hal, tidak ada cahaya bulan yang membantu kru kapal melihat keadaan di luar kapal. Bongkahan es raksasa yang sudah masuk dalam jalur pelayaran Titanic tanpa disadari para kru kapal sudah dekat. Bahkan Kapal Titanic saat itu tepat berada di atas bongkahan-bongkahan es.
Penyebabnya adalah banyaknya refraksi sehingga menyebabkan ilusi optik atau fatamorgana yang membuat awak kapal melihat sesuatu tidak sama dengan yang sebenarnya. Horizon menjadi terlihat lebih tinggi dari keadaan sebenarnya, ditambah dengan tidak adanya bulan dan cahaya bintang membuat bongkahan es yang banyak bahkan tidak terlihat sama sekali. Penyebab refraksi diyakini adalah bertemunya arus dingin Labrador dan arus hangat Gulf Stream yang saat itu kebetulan adalah wilayah yang dimasuki oleh kapal Titanic. Diyakini Titanic karam di dalam arus dingin Labrador.
Saat kedua kru yang berada di luar sadar adanya bongkahan es di jalur kapal, kru kemudi kapal berhasil melakukan manuver untuk menghindar bongkahan es di depan. Namun, bongkahan es yang tersembunyi di bawah laut merobek salah satu sisi lambung kapal. Hancurnya enam kompartmen (dari enam belas kompartmen kapal Titanic) sekaligus sangat tidak biasa dalam kecelakaan kapal. Itulah yang membuat air masuk ke dalam lambung kapal, dan membuat kapal terbelah menjadi dua bagian di tengah, sebelum akhirnya karam di samudera Atlantik Utara.
Kapal "The Californian" Tidak Memberikan Pertolongan
Mengapa kapal Titanic tidak ditolong kapal The Californian, kapal lain yang saat itu juga berada di perairan Atlantik Utara?The Californian adalah kapal tanker yang juga terjebak dalam bongkahan es di perairan Atlantik Utara. Saat itu jarak Titanic dan The Californian cukup dekat. The Californian telah mengirim pesan kepada kapal-kapal lain tentang adanya bongkahan es. Titanic pun mendapat pesan itu tapi Kapten Smith memutuskan untuk meneruskan perjalanan, bahkan melaju dengan kecepatan penuh sekitar 22 knot (kecepatan maksimum Titanic adalah 23 knot). Pertimbangan dan alasan Kapten Smith melanjutkan perjalanan adalah saat itu cuaca cerah. Kapten Smith yakin saat cuaca cerah bahkan bongkahan es pun tidak akan membahayakan kapal yang melaju dengan kecepatan tinggi.
Sebelum peristiwa nahas itu terjadi, awak kapal The Californian memang melihat sebuah kapal. Tapi dari pengakuan sang kapten, Stanley Lord, kapal yang mereka lihat adalah kapal tanker, bukan Titanic atau kapal bermuatan penumpang lainnya. Fakta menunjukkan bahwa ilusi optiklah yang membuat awak kapal The Californian mengira bahwa kapal yang mereka lihat bukanlah kapal Titanic. Pertemuan arus dingin Labrador dan arus hangat Gulf Stream membuat fatamorgana.
Sesaat sebelum Titanic karam, saat kepanikan terjadi, Kapten Smith memutuskan untuk memberikan kode morse karena mengira ada cahaya lampu yang berasal dari kapal lain dari kejauhan, yaitu dari kapal The Californian. Begitu juga kru The Californian, mereka awalnya mengira ada kapal lain yang memberikan kode morse. Tapi, pada akhirnya baik Titanic maupun The Californian mengira cahaya itu bukanlah cahaya lampu dari sebuah kapal. Cerahnya cuaca dan banyaknya cahaya bintang yang berkedip-kedip membuat kedua awak kapal mengira bahwa kode morse adalah fenomena cahaya dari kejauhan. Kapal The Californian pun tidak datang untuk memberikan pertolongan.
Andai saja kapal The Californian datang menolong, korban tewas bisa diminimalkan. Ratusan orang termasuk penumpang dan kru kapal Titanic tewas terapung kedinginan di antara puing-puing kapal, di perairan Atlantik Utara yang sangat dingin. Suhu air laut saat itu sekitar -2° Celsius.
Bukti yang sudah terungkap ini mengungkap fakta tenggelamnya kapal Titanic adalah karena faktor keganasan alam, bukan karena faktor kesalahan manusia (human error).
Posting Komentar untuk "Dua Fakta Baru Tenggelamnya Kapal Titanic"